Tuesday, 04 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Emas Naik Tipis Fokus Pada Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok.
Monday, 20 October 2025 18:08 WIB | GOLD |GOLD

Harga emas menguat tipis pada hari Senin (20/10) pasca mencetak reli ke rekor tertinggi, yang didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang lebih lanjut serta meningkatnya permintaan aset aman (safe haven) terkait shutdown pemerintahan di Washington. Investor kini menanti arah pasar dari pembicaraan dagang AS-Tiongkok yang akan datang.

Harga spot emas naik 0,3% menjadi $4.259,84 per ons pada pukul 09.51 GMT, sementara emas berjangka AS pengiriman Desember melonjak 1,5% ke $4.275 per ons.

Perak spot juga naik 0,5% menjadi $52,12, pulih sebagian setelah anjlok 4,4% pada hari Jumat, meskipun sebelumnya sempat menyentuh rekor $54,47.

Sementara kata ujar Ole Hansen, yang merupakan Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank "Kami masih bertahan jauh di atas $4.000 untuk emas dan $50 untuk perak. Selama level ini terjaga, saya tidak melihat ada tekanan besar untuk aksi jual jangka panjang,", seraya menambahkan bahwa sentimen emas tetap sangat bullish.

Ancaman Tarif Trump & Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed Jadi Sorotan

Hansen juga menyoroti bahwa penutupan pemerintahan AS masih menjadi penopang harga emas, sementara pertemuan antara AS dan Tiongkok dalam dua minggu ke depan akan menjadi titik fokus utama.

Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan bahwa tarif 100% terhadap barang-barang Tiongkok tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang, dan ia berencana bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam dua minggu.

Emas, yang telah mencetak rekor baru berkali-kali tahun ini, terakhir pada Jumat lalu di $4.378,69, sempat mendapat dorongan tambahan setelah AS mengancam kenaikan tarif atas kontrol ekspor logam tanah jarang oleh Tiongkok. Namun, harga emas turun lebih dari 1,8% pada hari Jumat usai pernyataan Trump.

Data inflasi konsumen AS (CPI) yang tertunda karena shutdown pemerintah dijadwalkan rilis hari Jumat ini, hanya beberapa hari sebelum rapat kebijakan Federal Reserve pada 28“29 Oktober. Inflasi inti diperkirakan tetap di 3,1% pada bulan September.

The Fed secara luas diprediksi akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat ke level terlemah dalam setahun pada kuartal ketiga.

"Melemahnya pasar properti Tiongkok masih menjadi penopang utama bagi harga emas," kata Hansen.

Untuk logam lain, platinum turun 0,9% menjadi $1.595,85 per ons, dan palladium melemah 1,4% ke $1.452,89 per ons.(Cay)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
Emas Stabil di Tengah Spekulasi Kebijakan The Fed...
Tuesday, 4 November 2025 16:36 WIB

Emas tetap stabil di tengah ketidaksetujuan tiga pembuat kebijakan Federal Reserve terhadap pemangkasan suku bunga berikutnya bulan depan, dengan dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi dala...

Pasar Cemas, Emas Ikut Terseret Kekhawatiran Tiongkok...
Tuesday, 4 November 2025 07:03 WIB

Emas melemah di awal sesi Asia di tengah kekhawatiran yang masih ada atas berakhirnya insentif pajak oleh Kementerian Keuangan Tiongkok untuk penjualan logam mulia, yang berlaku efektif 1 November. "...

Emas Stabil Setelah Tiongkok Ubah Kebijakan Pajak...
Monday, 3 November 2025 19:54 WIB

Harga emas bertahan di sekitar $4.000 per ons setelah awal yang lemah pada hari Senin, karena Tiongkok mengakhiri keringanan pajak yang telah lama berlaku untuk beberapa pengecer. Perubahan ini dapat ...

Emas Menguat, Investor Fokus pada Suku Bunga AS...
Monday, 3 November 2025 16:57 WIB

Harga emas naik pada hari Senin (3 November), didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut menyusul komentar dari Christopher Waller dari Dewan Federal Reserve AS, meskipun dolar yang...

Tiongkok Pangkas Pembebasan Pajak Emas, Pembelian Bisa Tertekan...
Monday, 3 November 2025 15:36 WIB

Tiongkok mengakhiri kebijakan pembebasan pajak yang telah lama berlaku untuk beberapa pengecer emas pada hari Sabtu, yang berpotensi menghambat pembelian logam mulia di pasar konsumen terbesar di duni...

LATEST NEWS
Dolar Menguat, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meningkat

Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Selasa(4/11) karena Federal Reserve yang terpecah mendorong para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada penurunan suku bunga, sementara yen Jepang menguat setelah peringatan...

Minyak Merosot, Sentimen Negatif Dari Kelebihan Pasokan

Harga minyak anjlok lebih dari 1% pada hari Selasa karena keputusan OPEC+ untuk menghentikan sementara kenaikan produksi pada kuartal pertama tahun depan, ditambah dengan data manufaktur yang lemah dan penguatan dolar, membebani pasar. Harga...

Emas Stabil di Tengah Spekulasi Kebijakan The Fed

Emas tetap stabil di tengah ketidaksetujuan tiga pembuat kebijakan Federal Reserve terhadap pemangkasan suku bunga berikutnya bulan depan, dengan dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam beberapa bulan. Harga emas batangan bertahan...

POPULAR NEWS
Setelah Rekor Wall Street, Saham Asia Malah Merosot, Kenapa?
Tuesday, 4 November 2025 07:25 WIB

Saham Asia dibuka lebih rendah pada hari Selasa(4/11), berbalik arah dari kenaikan Wall Street yang dipicu oleh kesepakatan besar Amazon dengan...

Asia Mixed: Nikkei Speeds Up, Kospi Green, HSI Wait & See
Monday, 3 November 2025 08:35 WIB

Asian stock markets moved mixed on Monday, November 3, 2025. Japan led the gains: the Nikkei 225 remained near its record high of around 52.4...

Awal November: Saham Eropa Menguat Tipis
Monday, 3 November 2025 16:23 WIB

Saham Eropa dibuka sedikit menguat di bulan November, dengan STOXX 50 dan STOXX 600 menguat 0,2%, setelah penutupan Oktober mendekati rekor...

PMI Manufaktur ISM AS Turun ke 48,7 pada Oktober vs. 49,5
Monday, 3 November 2025 22:13 WIB

Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) terus mengalami kontraksi pada bulan Oktober, dengan Indeks Manajer Pembelian (PMI)...